TESPEN PINTAR SEDERHANA INOVASI TTG DESA KELINDANG

Oleh Admin Dpmd
Dipublikasi Pada 01:12 | 06 September 2024

Desa Kelindang, Bengkulu Tengah - Pak Sahyar (44 tahun), seorang warga dari Desa Kelindang Kec. Merigi Kelindang Kab. Bengkulu Tengah yang merupakan bapak dari tiga orang anak yang bekerja sebagai tukang service sepeda motor dan service handphone. Pak Sahyar ini mempunyai ide cemerlang menciptakan sebuah inovasi teknologi tepat guna berupa alat sederhana yang diambilnya dari barang-barang tidak terpakai dan dirakit menjadi alat untuk mendeteksi aliran arus listrik, alat ini dibuat dan dirancang untuk masyarakat sekitar desa kelindang agar sebelum membawa elektronik yang rusak ke tempat service bisa melakukan pengecekan terlebih dahulu kemungkinan ada aliran arus listrik yang putus pada kabel elektronik yang rusak tersebut.

Berlatar belakang pekerjaan sebagai tukang servis itulah, Sahyar mencari akal supaya bisa secara mudah untuk membantu dalam memperbaiki alat-alat elektronik yang terkendala dengan biaya perbaikan yang mahal. Disaat banyak warga yang meminta tolong untuk memperbaiki alat-alat elektronik yang terkendala sering kali kendala tersebut hanya putus pada kabel. Sahyar dengan berbekal imajinasi dan inovasi serta tanpa mengeluarkan biaya ini mempunyai inisiatif untuk memanfaatkan bahan-bahan ronsokan (bahan-bahan bekas elektronik) dari elektronik tersebut dijadikan sebagai alat pendeteksi kabel yang tidak teraliri oleh arus listrik tanpa mengupas/mencolok kabel tersebut. Alat ini dinamakannya tespen pintar sederhana, bisa mendeteksi kabel putus dari luar kabel tanpa mencolok/mengupas kabel tersebut.

Sebagaimana diketahui Teknologi tepat guna (TTG) adalah teknologi yang digunakan dengan sesuai dan tepat guna yang telah dikembangkan secara tradisional, sederhana dan proses pengenalannya banyak ditentukan oleh ciri khas keadaan lingkungan dan mata pencaharian pokok masyarakat tertentu. Inovasi TTG ini memanfaatan barang-barang ronsokan (barang-barang bekas elektronik) yang masih bisa di manfaatkan seperti sensor bekas dari bahan elektronik, memanfaatkan baterai bekas lampu cas yang tidak terpakai lagi menggunakan bahan kawat kuningan (tembaga) dan di lapisi casing dari bekas remot dan pipa paralon. Proses perakitannya menggunakan alat-alat sederhana seperti kabel bekas dan solder. Semuanya di rakit menggabungkan kabel dari sensor A ke baterai dan satu lagi ke tombol on off dan satu lagi di gabungkan ke lampu LED Infralet sehingga hasil rakitan tersebut bisa menjadi sebuah alat tespen pintar sederhana.

Berikut dokumentasi bahan-bahan yang digunakan oleh Sahyar untuk membuat sebuah inovasi TTG berupa alat tespen pintar sederhana :

+