Rakor dan Simulasi Pelayanan Klinik BUMDES Terpadu Benteng

Oleh Admin Dpmd
Dipublikasi Pada 14:00 | 26 Agustus 2024

Renah Semanek - Pemerintah kabupaten Bengkulu Tengah dalam hal ini Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) melalui Bidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (PEM) Pedesaan melaksanakan Rakor dan Simulasi Pelayanan Klinik BUMDES Terpadu Bengkulu Tengah, bertempat di ruangan rapat Dinas PMD Kab. Bengkulu Tengah, senin (26/08/2024).

Kegiatan ini dihadiri oleh Tenaga Ahli Pendamping Masyarakat (TAPM) Kab. Bengkulu Tengah Etriana Zusty dan M. Nasir, Ketua Forum Komunikasi Antar BUMDES Kab. Bengkulu Tengah Ririen Febrianty, Dokter klinik BUMDES Terpadu Bengkulu Tengah yang terdiri dari Penggerak Swadaya Masyarakat dan Staf Bidang PEM Pedesaan, serta Kepala Desa Margo Mulyo dan Srikuncoro bersama dengan Direktur BUM Desa.

Klinik BUMDES Terpadu Bengkulu Tengah hadir sebagai pusat konsultasi, pelatihan dan pengembangan BUM Desa, baik secara online maupun offline, sebagai bagian upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat desa di kab. Bengkulu Tengah, kegiatan ini merupakan rangkaian merumuskan strategi dalam mengupayakan terciptanya PADes (Pendapatan Asli Desa) melalui pengelolaan usaha yang dijalankan oleh BUM Desa, tegas Sandarman Kabid PEM Pedesaan.

Adapun menu layanan dan fasilitasi konsultasi dari Klinik BUMDES Terpadu Bengkulu Tengah diantaranya yaitu : Badan Hukum BUMDES dan BUMDESMA, NIB, KBLI dan e-Catalog, Administrasi dan Laporan Keuangan BUMDES, Proposal dan Tata Cara Penyusunan Anggaran BUMDES, dan Pengembangan Usaha dan Jejaring Kerja BUMDES dan lain-lain dengan jadwal pelayanan dari hari senin-jumat setiap hari sesuai jam kerja.

Rakor ini menghasilkan beberapa formula dan rencana kerja tindak lanjut program kerja Klinik BUMDES Terpadu Bengkulu Tengah diantaranya akan dilakukannya pemetaan strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman) terhadap BUM Desa di Kab. Bengkulu Tengah dengan pilot project minimal 1 kecamatan 1 desa yang nantinya akan menjadi pelopor BUMDES penghasil PADes (Pendapatan Asli Desa) dan mampu bermitra/berkolaborasi dengan berbagai pihak dengan membentuk suatu komunitas medsos guna memperluas jangkauan pemasaran usaha BUM Desa di Kab. Bengkulu Tengah yang tentunya dinahkodai oleh Klinik BUMDES Terpadu Bengkulu Tengah, ujar Sandarman Kabid PEM Pedesaan.

Disampaikan juga oleh TAPM Kab. Bengkulu Tengah Etriana Zusty bahwa diperlukannya suatu regulasi yang mengatur terkait PADes (Pendapatan Asli Desa) dari BUM Desa, senada hal tersebut M. Nasir juga menegaskan desa harus memiliki suatu ikonik/ciri khas misalnya Desa Margo Mulyo sebagai desa produsen kambing jawara, dan Desa Srikuncoro sebagai lumbung penghasil beras sehingga BUM Desa dapat diberdayakan dan mampu berkolaborasi menghasilkan PADes melalui pengelolaan usaha ikonik tersebut.

Kegiatan rakor ini akan rutin dilaksanakan setiap bulannya guna melihat dan mengevaluasi progres capaian dari program kerja Klinik BUMDES Terpadu Bengkulu Tengah yang telah dilaksanakan, minggu depan direncanakan akan mengundang dari desa pilot project dan kecamatan lainnya untuk hadir di Klinik BUMDES Terpadu Bengkulu Tengah.

+